Bakteri Pembentuk nodul
akar:
- Rhizobium
- Bradyrhizobium
- Sinorhizobium
- Mesorhizobium
- Azorhizobium
Penting: Dalam kondisi tidak bersimbiosis baik legum
maupun Rhizobium tidak mampu mengikat nitrogen, kemampuan nitrofixing baru
berkembang setelah bersiimbiosis.
Dalam kultur murni Rhizobium baru dapat mengikat
Nitrogen jika dalam kondisi mikroaerofilik karena untuk memperoleh energi pada
saat fiksasi O2 Rhizobium memerlukan O2 tetapi
Nitrogenase yang terbentuk menjadi non aktif akibat O2. Ketika
bersimbiosis dengan dalam nodul, Kadar O2 secara akurat dikendalikan oleh protein
pengikat O2 yaitu leghemoglobin.
Leghemoglobin yaitu protein dengan inti mengandung besi, berwarna merah.
Baik Rhizobium maupun legum sendiri-sendiri tidak mampu menghasilkan
leghemoglobin, pembentukan hemoglobin diinduksi oleh interaksi antara keduanya.
Fungsi Hemoglobin adalah sebagai buffer oksigen yang akan selalu berubah antara
dalam bentuk teroksidasi (Fe3+) dan dalam bentuk tereduksi (Fe2+)
menjaga tingkat O2 bebas di dalam nodul tetap rendah tetapi konstan.
Fase-fase pembentukan
bintil akar
1. Pengenalan pasangan yang cocok antara rhizobium dan tanaman dan pelekatan baktri pada buluh-buluh akar
2. Ekskresi faktor nod oleh bakteri
3. Invasi buluh akar oleh bakteri membentuk jalur infeksi
4. Masuk ke bagian utama akar melalui
jalur infeksi
5. pembentukan bakteroid,
yaitu sel-sel bakteri dengan bentuk beragam di dalam sel tanaman dan berada
dalam kondisi mampu mengikat N2
6. Sel tanaman dan bakteri di dalamnya
membelah secara terus menerus sehingga terbentuk bintil akar.
Pelekatan dan Infeksi
·
Akar tanaman legum mengeluarkan
sekret berupa berbagai senyawa organik yang menstimulasi pertumbuhan berbagai
bakteri pada Rhizosfer.
·
Jika pada Rhizosfer terdapat Rhizobium, akan terjadi pertumbuhan
sehingga kepadatan populasinya menjadi meningkat.
·
Pelekatan dimediasi oleh rhicadesin, suatu protein pelekat yang
terdapat pada permukaan sel Rhizobium
maupun Bradyrhizobium.
·
Rhicadhesin merupakan protein pengikat kalsium yang
berfungsi dengan mengikat kompleks kalsium yang terdapat pada permukaan buluh
akar. Substansi lain yaitu protein yang mengandung karbohidrat, lectins juga ikut berperan pada
pelekatan bakteri.
·
Penetrasi Rhizobium ke dalam buluh akar
terjadi melalui ujung buluh akar.
·
Setelah melekat, bakteri akan
mengekskresikan substansi (faktor nod) yang menyebabkan buluh akar melekuk
(curl) dan bakteri akan masuk ke dalam buluh akar.
·
Masuknya bakteri ke dalam buluh
akar menginduksi pembentukan tabung selulosa yang disebut jalur infeksi (infection thread) yang menjalar ke bagian lain dari
akar. Sel-sel yang berdekatan dengan buluh akar akan terinfeksi dan faktor nod
akan menstimulasi pembelahan sel.
BACTEROIDS
·
Rhizobium yang terdapat di
dalam sel tanaman akan berreplikasi dengan cepat dan mengalami perubahan
menjadi lebih bengkak, tanpa bentuk dan bercabang yang disebut bacteroid.
·
Bakteroid akan dikelilingi,
baik sendiri-sendiri atau dalam kelompok kecil oleh membran sel tanaman
membentuk suatu struktur yang disebut simbiosom.
Fiksasi nitrogen baru dapat dimulai setelah terbentuk simbiosom ini.
Pembentukan Nodule
·
Gen yang mengatur tahap
spesifik dari prosus nodulasi oleh strain Rhizobium adalah gen-gen nod.
·
Gen-gen nod terdapat pada
plasmid berukuran besar yaitu plasmid
sym, selain mengandung gen-gen nod, pada plasmid sym juga terdapat gen
spesifik yang membatasi pelekatan Rhizobium pada tanaman tertentu. Akan tetapi
dengan mentransfer plasmid sym yang sesuai, inokulasi silang dapat dilakukan.
·
Pada Rhizobium leguminosarum
biovar viciae, gen-gen nod
terletak di antara dua kluster gen yang penting pada fiksasi nitrogen yaitu gen-gen nif.
·
Fungsi gen-gen nod:
Gen nod
|
fungsi
|
nodABC
|
produksi oligosakarida yaitu
faktor nod yang penting pada pelekukan buluh akar dan memicu pembelahan
sel akar tanaman
|
Nod
|
mengendalikan transkripsi gen-gen nod lainnya dengan membentuk protein yang berikatan dengan DNA
pada bagian hilir dari gen struktural nod, setelah berikatan dengan molekul
inducer akan memicu terjadinya transkripsi.
|
nodF
|
mengkode pembentukan protein carrier asil spesifik yang digunakan
oleh protein Nod A untuk mengasilasi faktor nod
|
nodE dan nodL
|
inokulasi inang lain
|
nodM
|
membentuk glukosamin synthase yang penting pada sintesis faktor
nod
|
nodI dan nodJ
|
Sintesis protein membran yang berfungsi untuk mengeksport faktor
nod dari sel bakteri.
|
·
Salah satu inducer penting
adalah flavonoid, suatu molekul organik kompleks yang dihasilkan oleh tanaman.
Biokimia pengikatan
Nitrogen di dalam Nodul
·
Fiksasi nitrogen melibatkan nitrogenase, suatu enzim yang
mengandung Fe dan Mo. Nitrogenase bersifat sensitif terhadap O2 dan
mampu mereduksi N2.
· Nitrogenase terdapat di dalam sel
bakteroid dan tidak dilepaskan di dalam sitoplasma sel tanaman.
·
Bakteroid secara total
tergantung pada tanaman akan suplai energi yang dibutuhkan pada pengikatan N2.
·
Bahan organik utama yang
ditransfer menembus simbiosom ke dalam bakteroid adalah senyawa intermediate
untuk siklus TCA, yaitu asam suksinat, malat dan fumarat. Senyawa-senyawa itu
berfungsi sebagai donor elektron untuk pembentukan ATP. Selain itu senyawa tersebut dikonversi menjadi piruvat yang merupakan sumber elektron untuk
mereduksi nitrogen.
·
Produk fiksasi N2
pertama yang stabil adalah amonia,
beberapa tahap berikutnya akan mengubah amonia menjadi bahan organik lain
dilakukan oleh sel tanaman.
·
Meskipun bakteroid dapat
memetabolisme amonia menjadi bahan organik, tingkat metabolisme di dalam
bakteroid sangatlah rendah. Sebaliknya enzim yang penting pada asimilasi amonia
yaitu Glutamine shynthetase terdapat
dalam jumlah banyak pada sel tanaman, sehingga amonia akan di transfer ke dalam
sel tanaman dan dikonversi menjadi glutamin.
·
Selain glutamin, senyawa
nitrogen organik lain seperti asam amino
amida (asparagin dan 4-methylene glutamine) dan kelompok ureida (allantoin dan asam
allantoin) juga disintesis oleh tanaman
dan ditransport ke jaringan.
0 komentar:
Posting Komentar